Minggu, 20 November 2011

Hidup Sehat dengan Tidur sebagai penyegar otak


Banyak orang tidak menyadari bahwa tidur merupakan penyegar otak secara  alami. Coba bayangkan dalam sehari jantung berdenyut  100.000 kali. Darah melewati pembuluh-pembuluh darah arteri , vena dan kapiler yang panjangnya 17 juta mil atu sekitar 225 juta km. Kita mengucap kira-kira 4.000 hingga 5.000 kata, bernafas 20.000 kali, dan menggerakkan otot –otot besar 750 kali, dan mengoperasikan 14 miliar sel otak. Jadi manusia sangat perlu istirahat.
Istirahat yang benar dapat memulihkan dan membangun kembali sesuatu yang sudah terpakai. Tidur merupakan aspek terpenting istirahat karena selama tidur banyak fungsi tubuh yang mendapatkan tenaga kembali. Namun istirahat itu bukan cuma tidur loh, istirahat berarti relaksasi, mengubah pola aktivitas, menjauhkan tekanan  pekerjaan atau masalah. Lakuka aktivitas lain seperti jalan-jalan di udara segar, bermain tenis, atau kegiatan yang lain yang bias membuat pikiran segar kembali dan membaut oto menjadi rileks.
Dewasa ini, masyarakat dipenuhi orang-orang yang letih, berjuang dan berusaha agar tetap hidup. Eitzz tapi janga lupa loh yach..kita semua butuh waktu untuk istirahat dan melawan keletihan yang keronis. Penelitian menunjukkan, sesudah tidur malam  yang nyenyak, irama otak kita berfungsi sangat baik. Pemahaman, wawasan, dan penguasaan mengenai berbagai masalah yang berat dan rumit akan lebih berhasil dihadapi pada pagi hari daripada jam-jam selanjutnya
Hormaon pertumbuhan berperan penting  dalam memperbaiki takaran, kualitas dan daya guna otak. Hormone tersebut meningkatkan sirkulasi asam amino dari darah ke otak, dan membuat sel-sel saraf mampu menjadikan sesuatu yang dipelajari menjadi permanen dan berguna. Nah kebanyakan hormone pertumbuhan paling banyak diproduksi saat tidur, yaitu tidur sebelum tengah malam yang nyenyak dan nyaman.
Hormone lain yang penting adalah cortisol. Puncak produksinya adalah dari tengah malam hingga menjelang subuh. Cortisol memainkan peran utama dalam membantu kita dalam menghadapi stressor (penyebab stress) pada pagi hari, serta mengurangi peradangan dan keletihan. Sementara itu, tidur setelah larut malam berarti membatasi kemampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan sepanjang siang hari sebelumnya, serta mengurangi energy dan vitalitas untuk esok hari

Filosopi istirahat
Tubuh manusia sudah diatur sedemikian rupa, sehingga setiap organ memiliki waktunya sendiri untuk beristirahat dan memperkuat diri kembali. Selama tidur otot-otot kita rileks dan system saraf kita dipulihkan dari ketegangan yang membebani oleh kesibukan sehari-hari. Inilah saat puncak perbaikan dan pengaturan kembali tubuh.
Penelitian menunjukkan, tidur bukanlah sekedar satu tingkatan ketidaksadaran. Namun sebenarnya tidur itu terdiri dari dua bentuk yang berbeda. Pertama, tidur ayam (NREM)-non rapid eye movement. Kedua, tidur pulas (REM)-rapid eye movement. Kedua tingkatan ini terjadi dengan siklus regular yang ditandai dengan variasi dalam nyenyaknya tidur dan variasi dalam gelombang-gelombang otak, gerakan mata, serta keadaan otot.
Kekurangan tidur pulas lebih mengganggu dan tidak menyenangkan daripada kekurangan tidur ayam. NR Culler dan HB Cuhen dalam tulisan mereka yang berjudul The Effect of One Night’s Sleep Loss on Moods and Memory in Normal Subjects (Dampak Tidak Tidur Semalam terhadap Perasaan dan Daya Ingat terhadap Hal-Hal yang Normal) menguatkan hal itu. Hasil penelitian mereka menunjukkan orang-orang yang dibangunkan dari tidur nyenyak akan berkurang kesegaran dari berpikir dan efektivitasnya. Mereka memperlihatkan tanda-tanda bingung, curiga dan menyendiri. Mereka tampak was-was, tidak percaya diri dan gampang tersinggung, serta memiliki selera makan yang tinggi yang berakibat berat badan bertambah.

Kesulitan waktu tidur
Meskipun waktu rata-rata bagi seseorang untuk jatuh tertidur adalah 7 menit, banyak orang yang menderita gangguan tidak bias tidur, atau terbangun pada malam hari dan sulit kembali untuk tidur. Gangguan-gangguan  tidur umumnya disebabkan oleh tekanan situasi atau krisis, adanya penyakit yang diderita,masalah psikososial, kelainan-kelainan yang berkaitan dengan penggunaan obat, dan proses penuaan.
Hamper semua bahan-bahan penenag menggangu tidur pulas. Tidur pulas terganggu oleh obat-obat antidepresi, amfetamin, serta alkohol. Walaupun alkohol kelihatannya mempercepat awal tidur, itu lebih berbahaya daripada efek maanfaat tidur, sebab alkohol menyebabkan tidur pulas yang tertekan. Kebiasaan menggunakan alkohol menyebabkan depresi berat terhadap tidur pulas, yang menyebabkan gerakan-gerakan mengingau
Obat-obat tidur berguna untuk pemakaian jangka pendek yang terkendali. Namun lama-kelamaan pengaruhnya akan berkurang. Sebab pemakaian alkohol  dan obat tidur secara terus menerus tidaklah memberikan tidur yang baik

Syara-syarat tidur
Keperluan tidur seharusnya bersifat pribadi, tidak terganrtung pada jenis kelamin, tingkat kecerdasan, atau banyaknya olahraga yang dilakukan seseorang. Thomas Edison cukup tidur cukup tidur selama empat hingga lima jam semalam. Sementara itu Albert Eistein membutuhkan  minimal Sembilan jam tidur  agar bias bekerja dengan baik. Para pakar membuat patokan ini : kebutuhan tidur terpenuhi jika seseorang tidak  mengantuk pada siang hari serta benar-benar sigap dan bugar.
Lalu bagaimana cara memperoleh tidur yang baik? 
  • Pertama: berolahraga secara teratur. Para atlet lebih menikmati tidur nyenyak daripada orang lain
  • Kedua: biasakan memiliki waktu yang tetap untuk tidur dan bangun pagi, walau saat liburan maupun hari raya. Kita adalah makhluk yang memiliki kebiasaan.  
  • Ketiga: sejauh mungkin peliharalah keteraturan dalam segala aktifitas hidup, termasuk kebiasaan makan.  
  • Keempat: Hindari makan saat larut malam. System pencernaan yang sarat dengan makanan menghalangi tidur yang nyaman. Hendaknya makan terakhir dilakukan 3-4 jam sebelum tidur dan dalam porsi yang sedikit
  • Kelima: berdoa dan merenungkan firman Tuhan sebelum tidur dapat menolang memberi  ketenangan pikiran dan tidur pulas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar